Plastik Biodegradable: Arti, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, & Kegunaan

Plastik merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dampak negatifnya terhadap lingkungan telah memicu keprihatinan global. Dalam upaya mengurangi jejak lingkungan dari produk plastik, industri telah mengembangkan plastik biodegradable sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang plastik biodegradable, termasuk pengertian, cara kerja, jenis, kelebihan, kekurangan, serta kegunaannya.

Plastik Biodegradable: Arti, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, & Kegunaan

Arti Plastik Biodegradable

Plastik biodegradable adalah jenis plastik yang dirancang untuk dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan alga ketika berada dalam kondisi lingkungan tertentu. Berbeda dengan plastik konvensional yang membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai, plastik biodegradable dapat hancur menjadi bahan-bahan alami dalam waktu yang relatif singkat, biasanya dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Istilah “biodegradable” mengacu pada kemampuan material untuk diurai menjadi senyawa dasar seperti air, karbon dioksida, dan biomassa melalui proses alami tanpa meninggalkan residu beracun. Plastik biodegradable sering kali terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari sumber daya terbarukan seperti pati jagung, gula tebu, atau minyak nabati, meskipun ada juga yang berasal dari bahan baku petrokimia dengan modifikasi tertentu agar dapat terurai.

Cara Kerja Plastik Biodegradable

Proses biodegradasi pada plastik ini melibatkan aktivitas mikroorganisme yang memecah struktur molekul plastik menjadi bahan yang lebih sederhana. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap:

  1. Pemecahan Mekanis: Pada tahap awal, faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari, panas, atau kelembapan dapat menyebabkan pemecahan mekanis awal pada plastik biodegradable. Ini membantu melemahkan struktur polimer dan membuatnya lebih mudah diakses oleh mikroorganisme.
  2. Degradasi oleh Mikroorganisme: Setelah struktur plastik mulai rusak, mikroorganisme seperti bakteri dan jamur akan mulai menyerang rantai polimer. Enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme ini memecah ikatan kimia dalam plastik, mengubahnya menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana seperti monomer.
  3. Mineralisasi: Pada tahap akhir, monomer tersebut diubah menjadi senyawa dasar seperti karbon dioksida, air, dan biomassa. Proses ini tidak meninggalkan residu berbahaya, menjadikan plastik biodegradable ramah terhadap lingkungan.

Jenis-Jenis Plastik Biodegradable

Ada beberapa jenis plastik biodegradable yang berbeda berdasarkan bahan baku dan metode pembuatannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Plastik Berbasis Pati (Starch-Based Plastics):
    • Terbuat dari pati tanaman seperti jagung atau kentang.
    • Digunakan dalam pembuatan kantong belanja, kemasan makanan, dan barang sekali pakai lainnya.
    • Mudah terurai dalam kondisi kompos.
  2. Polylactic Acid (PLA):
    • Dibuat dari fermentasi gula yang diperoleh dari sumber-sumber seperti jagung atau tebu.
    • Digunakan dalam produk kemasan, cangkir, botol, dan barang sekali pakai lainnya.
    • PLA dapat terurai dalam lingkungan kompos industri, tetapi mungkin memerlukan kondisi yang lebih spesifik untuk dekomposisi penuh.
  3. Polyhydroxyalkanoates (PHA):
    • Dihasilkan melalui proses fermentasi mikroorganisme yang menggunakan minyak nabati atau lemak hewani.
    • PHA dapat terurai lebih cepat dan cocok untuk aplikasi medis, seperti jahitan dan implan.
    • Biodegradasi PHA dapat terjadi baik di laut maupun di tanah.
  4. Polibutilen Sukinat (PBS):
    • Dibuat dari kombinasi asam suksinat (yang dapat diproduksi dari sumber bio) dan butanediol.
    • PBS sering digunakan dalam film, botol, dan peralatan rumah tangga.
    • Dapat terurai dalam lingkungan kompos dan tanah.
  5. Blends dan Komposit:
    • Beberapa plastik biodegradable adalah campuran dari bahan-bahan yang disebutkan di atas, dikombinasikan untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu seperti kekuatan atau daya tahan.

Kelebihan Plastik Biodegradable

  1. Ramah Lingkungan:
    • Plastik biodegradable terurai secara alami dan tidak meninggalkan residu beracun, mengurangi dampak lingkungan.
  2. Mengurangi Akumulasi Sampah Plastik:
    • Dengan waktu dekomposisi yang lebih singkat, plastik ini membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang menumpuk di tempat pembuangan akhir.
  3. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Baku Fosil:
    • Banyak plastik biodegradable yang terbuat dari sumber daya terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan baku minyak bumi.
  4. Mendukung Komposisi Tanah:
    • Plastik biodegradable yang terurai di dalam tanah dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dengan menghasilkan bahan organik yang bermanfaat.
  5. Beragam Aplikasi:
    • Plastik ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kemasan, peralatan makan sekali pakai, produk medis, dan banyak lagi.

Kekurangan Plastik Biodegradable

  1. Kondisi Dekomposisi yang Tertentu:
    • Beberapa plastik biodegradable hanya dapat terurai dalam kondisi khusus, seperti suhu tinggi atau lingkungan kompos industri, yang mungkin tidak tersedia di semua tempat.
  2. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi:
    • Plastik biodegradable seringkali lebih mahal untuk diproduksi dibandingkan dengan plastik konvensional, yang dapat menjadi penghalang bagi adopsi luas.
  3. Dampak Lingkungan Selama Produksi:
    • Proses produksi plastik biodegradable, meskipun lebih ramah lingkungan dari segi pembuangan, tetap dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan, terutama dalam penggunaan air dan energi.
  4. Ketidakmampuan untuk Didaur Ulang dengan Plastik Konvensional:
    • Plastik biodegradable tidak dapat didaur ulang bersama plastik konvensional, yang dapat menyebabkan kontaminasi pada aliran daur ulang.
  5. Kurangnya Kesadaran Konsumen:
    • Banyak konsumen tidak mengetahui cara membuang plastik biodegradable dengan benar, yang dapat mengurangi efektivitasnya dalam mengurangi dampak lingkungan.

Kegunaan Plastik Biodegradable

Plastik biodegradable memiliki berbagai aplikasi yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan, antara lain:

  1. Kemasan Makanan:
    • Digunakan dalam pembuatan kemasan makanan sekali pakai seperti cangkir, piring, dan alat makan yang terbuat dari PLA atau pati.
  2. Tas Belanja:
    • Plastik berbasis pati banyak digunakan sebagai tas belanja sekali pakai yang dapat terurai di tempat kompos.
  3. Produk Medis:
    • Digunakan dalam produk medis seperti jahitan yang dapat terurai secara alami dalam tubuh tanpa perlu diangkat.
  4. Aplikasi Pertanian:
    • Film mulsa biodegradable digunakan dalam pertanian untuk menutupi tanah dan dapat terurai setelah panen.
  5. Barang Konsumen:
    • Produk sehari-hari seperti pena, sikat gigi, atau wadah penyimpanan yang terbuat dari plastik biodegradable menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik konvensional.

Kesimpulan

Plastik biodegradable menawarkan solusi yang menjanjikan dalam mengatasi masalah sampah plastik yang mengancam lingkungan kita. Dengan keunggulannya dalam hal keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan, plastik ini menjadi alternatif yang menarik. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa plastik biodegradable memiliki tantangan tersendiri, seperti kebutuhan akan kondisi dekomposisi khusus dan biaya produksi yang lebih tinggi. Dengan kesadaran dan pendidikan yang lebih baik, serta dukungan dari industri dan pemerintah, plastik biodegradable dapat menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang dalam upaya kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Terima kasih,

Containerboxindustri.com & Rajaplastikindonesia.com

Related Projects